NGGAK PAPA UNTUK NGGAK JADI WAH DIMATA ORANG LAIN
Hmm setelah sekian lama ngga
nulis di blog ini, jadi kangen juga hehehe. Okay untuk mengisi hari isoman aku
dikamar (doakan aku untuk negative ya! Karna baru swab 2hari lagi), aku ingin
sharing tentang pandangan hidup.
Kalau tulisan-tulisan sebelumnya
lebih ke tips untuk selalu berkembang dan upgrade diri, kali ini bakal beda 180
derajat. Kenapa? Karna aku akan sharing tentang “KITA PERLU LOH UNTUK
ISTIRAHAT”. Apa sih yang kita kejer selama ini? Apakah dunia? Akhirat?
Kebahagiaan? Ketentraman jiwa?
Mungkin beberapa orang yang kenal
dekat dengan ku tau betul sifat kompetitif di diriku, sifat yang selalu mau
untuk maju dan gamau ada yang ngalahin dalam segi otak atau apapun itu kecuali
dari segi harta ya, wkkwkw (buat apa kompetitif masalah harta kalau harta
gadibawa mati yakan?).
Punya plus minus sendiri setelah
ada sifat kompetitif didiriku; plusnya jadi aku selalu upgrade diri dan
minusnya ya sometimes aku masih ngebandingin hidupku sama orang lain. Nah,
disinilah yang mau ku sharing biar kita ga selalu bandingin diri sendiri dan
istirahat untuk sesaat dari dunia yang penuh tipuan ini.
Aku sadar pentingnya pandangan ini
setelah aku liburan ke turki, jujur liburan ke turki dengan tujuan healing amat
sangat ampuh bahkan banyak banget pelajaran yang bisa kuambil. Dari setiap
orang baru yang kukenal aku selalu ambil hal positifnya, dan salah satunya dari
kak Didi, seorang cewe yang punya jiwa bebas dan ngga ada beban hidup
menurutku. Ada kata-kata dari dia yang berhasil menampar aku. Dia bilang,
“Ya ngapain aku mesti jadi
dia, kalau jadi diriku sendiri aja aku bahagia?”
Disini jadi mikir banget guys!
Wkwk aku yang kadang masih berfikiran “enak ya jadi dia” (walaupun udah jarang
banget mikir gitu), tapi aku jadi makin tersadarkan oleh nasihat dari Kak Didi.
Belum tentu kehidupan dia tanpa masalah, belum tentu dia emang bener-bener
Bahagia. Kan yang kita lihat hanya kehidupan luarnya aja, apalagi kalau kita
cuman lihat story instagramnya, hmmmm.
Kak didi juga bilang, “ya kita
hidup ngga perlu jadi wah untuk bisa bahagia, dengan kamu ngelakuin apa yang
kamu suka, kamu bakal bahagia, ngga perlu ngejar hal-hal yang ngga pasti
dihidup ini” kurang lebih begitu kata-kata dari wanita berjiwa bebas umur 26 tahun ini hehe.
Setelah aku nerapin hal itu di
dailylife aku, dan ternyata bener! Gaperlu kok kita harus diakuin a, b, c oleh
orang lain untuk bisa bahagia, dan sekarang aku lebih ke “ohh yauda jalanin
aja” kalau memang ada yang buat mood jelek.
Dan kalau si A udh berhasil capai
x, y, z, yauda itu memang jalan hidupnya. Dan jalan hidupku adalah ngelakuin
hal-hal yang memang ingin kulakuin, sekarang bukan lagi wishlist mimpi yang
kuperhatikan tiap hari, tapi lebih ke wishlist hal-hal yang ingin kucoba selama
aku masih hidup dan yang pasti selama hal itu masih hal positif ya. Hidup cuman
sekali dan ngga melulu tentang kompetisi! kalau kata orang sih You Only Live Once
(YOLO).
“Jadi manusia bebas itu
adalah menjadi diri sendiri dan tidak terbebani standar orang lain, sekaligus
menghormati makhluk lain dalam upaya mereka untuk jadi diri mereka sendiri.
Tidak mengusik, tidak diusik. Tak ada yang dirugikan.” (Novel Sylvia’s
Letters, Miranda Malonka).
Yuk, istirahat bentar untuk
refleksi diri, semua yang kita lakuin selama ini bener bikin Bahagia atau malah
kita hanya memforsir diri mengejar kata “WAH” dimata orang lain yang kita balut
rapi dengan sebutan “MIMPI”? Dan mesti
inget juga kalau setiap orang punya timeline hidupnya masing-masing. Bahkan
saudara kembar pun punya timeline hidup yang berbeda. Stop untuk melihat
kebahagiaan orang lain, karna kita adalah kapten untuk kebahagiaan diri sendiri,
bukan orang lain.
Apalagi selama pandemic ini mental
dan pikiran kita benar-benar diasah, harus tetap bahagia dan berfikiran positif
untuk bisa bertahan, karna penyakit juga bisa berawal dari fikiran bukan ?
staysafe ya teman-temanku!! Jangan lupa untuk Bahagia!!
Komentar
Posting Komentar